Selasa, 28 Januari 2014

Misteri Maling di Asrama M2m ( Part 3 )

Malam harinya, seusai mengaji, ukhti-ukhti kelas 3 SMA mengumpulkan kami sekamar.
"Ya sudah, dek... Jadi begini, kalian sekamar bakal disumpah Al-Qur'an... Terus, catat teman-teman yang kalian curigai. Nanti kami panggilkan anaknya untuk disumpah juga." Kata Ukhti.
Kami lalu berunding mengenai siapa yang kami curigai. Sebelumnya, ustadzah sudah memberitahu ciri-ciri maling itu pada kami. Gendut, tidak terlalu tinggi dan tatapannya sinis. Entah itu benar apa tidak, kami akhirnya tetap mengumpulkan orang-orang gendut yang kami curigai.
"Eh, temen-temen..." Kata salah seorang temanku. "Kalian curiga nggak sama mbak Mendol (nama samaran)? Mabaknya akhir-akhir ini aneh kan? Jarang kesini.... Teerus tadi dia senyum-senyum geje gitu!"
Sekamar langsung diam, meresapi kata-kata itu. Benar juga....
Setelah mengutarakan kecurigaan masing-masing dan berunding lama, akhirnya kami setuju memasukkan mbak Mendol kedalam daftar hitam--daftar terdakwa.
Beberapa saat kemudian, ukhti-ukhti memanggil nama-nama di daftar untuk berkumpul di kamar kami.
Komentar-komnetar tidak enak yang kami bayangkan terdengar juga...
"Kenapa sih? Orang aku lagi sibuk nyetrika baju..."
"Kenapa, rek? Takut aku!"
Dan lain-lain....
Tapi komentar paling pedas meluncur dari mulut mbak Mendol.
"Apa maksudmu nuduh aku maling?" Tanyanya sinis. Kelewat sinis malah.
Semua yang kumpul disitu diam. Hening.
"Begini...." Ukhti kami angkat suara. "Ini bukan menuduh,, kami cuma mengumpulkan anak-anak yang sering main kesini... Jadi jangan emosi dulu, kami tidak ada maksud menuduh."
Setelahnya, suasana mulai mendingin. Kami segera melaksanakan acara sumpah itu. Tapi aku tetap bisa merasakan tatapan tajam mbak Mendol.
Al-Qur'an diletakkan diatas kepala orang yang akan disumpah. Lalu mereka mengucapkan kalimat sumpah dengan syahadat. Kemudian selesailah serangkaian acara itu. Semua orang tampak tegang.
Ketika ukhti-ukhti telah keluar dari kamarku, Mbak Mendol tersenyum sinis. "Kok cuma aku yang SMA?" Tanyanya.
"Itu mbak.." Jawabku tergagap. "Soalnya mbak kan sering main kesini jadi..."
"Emang SMAnya cuma aku aja yang sering kesini?" Semprot Mbak Mendol.
Kami sekamar terdiam saat Mbak Mendol keluar dari kamar dengan wajah terluka.

Ya Allah....
Masalah baru lagi?

---------> Bersambung